TOEFL Skill 5: Perhatikan Fungsi dan Pemakaian Past Participle
Dalam tes TOEFL, salah satu skill yang diuji adalah kemampuan peserta dalam memahami dan menggunakan past participle. Past participle merupakan bentuk kata kerja yang digunakan untuk membentuk kalimat lampau atau pasif. Dalam artikel ini, kita akan membahas fungsi dan pemakaian past participle dalam konteks TOEFL serta memberikan contoh-contohnya.
Fungsi Past Participle dalam Kalimat TOEFL
Past participle dapat digunakan dalam beberapa cara berikut:
Membentuk kalimat lampau: Dalam kalimat lampau, past participle digunakan bersama dengan auxiliary verb “have” atau “had”. Contohnya, “She has studied English for five years” atau “He had finished his homework before dinner.”
Membentuk kalimat pasif: Ketika kita ingin menekankan objek dari suatu tindakan daripada pelakunya, kita dapat menggunakan kalimat pasif. Untuk membentuknya, kita perlu menggunakan auxiliary verb “be” serta past participle dari kata kerja utama. Contohnya, “The book was written by a famous author” atau “The computer is being repaired by the technician.”
Menggambarkan keadaan setelah suatu tindakan terjadi: Dalam hal ini, past participle digunakan bersama dengan auxiliary verb “be”. Misalnya, “I am interested in the movie that was shown last night” atau “The cake is eaten.”
Pemakaian Past Participle dalam Kalimat TOEFL
Pemakaian past participle dapat ditemui dalam beberapa situasi berikut:
Present Perfect Tense: Dalam konteks ini, past participle digunakan bersama dengan auxiliary verb “have” atau “has”. Contohnya, “I have seen that movie before” atau “She has traveled to many countries.”
Past Perfect Tense: Pada tense ini, past participle digunakan bersama dengan auxiliary verb “had”. Misalnya, “He had already left before I arrived” atau “They had finished their work when the boss came.”
Passive Voice: Past participle digunakan untuk membentuk kalimat pasif. Contohnya, “The letter was sent yesterday” atau “The house was built last year.”
Kata sifat yang diikuti oleh noun: Dalam hal ini, past participle berfungsi sebagai kata sifat yang menggambarkan keadaan noun tersebut. Misalnya, “a broken vase” (vas yang pecah) atau “a written report” (laporan yang ditulis).
Contoh-contoh Penggunaan Past Participle dalam Kalimat TOEFL
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan past participle dalam kalimat TOEFL:
The documents prepared by the team were submitted to the manager for review.
We have visited several museums in this city during our trip.
The new smartphone model developed by this company is highly anticipated by consumers.
The project canceled due to budget constraints.
The problems solved by the students were challenging but rewarding.
Dalam tes TOEFL, pemahaman dan penguasaan terhadap past participle penting untuk mencapai skor yang tinggi. Dengan memahami fungsi dan pemakaian past participle serta berlatih melalui contoh-contoh di atas, peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa Inggris dengan benar dan efektif.
Leave a Reply